Rekor Terburuk, Harga Emas Ambruk 5% Selama Februari 2023
Semar Nusantara2023-03-01T22:32:54+07:00Emas mengakhiri perdagangan pada Februari 2023 di posisi US$ 1.827,15 per troy
ons pada Selasa (28/2/2023). Harga sang logam mulia memang melonjak sebesar
0,54% dalam sehari. Namun secara keseluruhan harga emas jatuh 5,23% sepanjang
bulan ini. Konsistensi emas untuk menanjak pun masih dipertanyakan.
Pelemahan ini merupakan yang terburuk dalam kurun waktu 20 bulan terakhir.
Bahkan pada periode Juni-November 2022 ketika Bank Sentral Amerika Serikat (AS)
The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga secara agresif, harga emas
tidak pernah anjok lebih dari 5%. Pelemahan emas terbesar pada periode ini sebesar
3,1% pada Agustus 2022.
Pada perdagangan Rabu (1/3/2023), harga emas nyaris tidak bergerak yakni berada
di posisi US$ 1.827,14 per troy ons. Harganya melemah sangat tipis 0,001%. Emas
diperkirakan masih akan melemah ke depan dan kemungkinan bisa jatuh ke level
psikologis US$ 1.700. Pelemahan emas saat ini dimanfaatkan banyak orang untuk
membeli emas atau menambah investasi emas.
Inflasi Amerika Serikat menembus 6,4% (year on year) pada Januari 2023, dimana
angka tersebut jauh diatas ekspektasi pasar. Kencangnya inflasi dengan cepat
membuat pelaku pasar khawatir jika The Fed akan melanjutkan kebijakan
hawkishnya. Kebijakan moneter yang ketat akan melambungkan dolar AS dan yield
surat utang pemerintah AS. Sehingga akan membuat emas semakin tidak terjangkau
karena mahal.
Sementara itu, harga Semar Gold turut mengalami penurunan harga mengikuti harga
emas dunia. Pada perdagangan Selasa (28/2/2023) harga Semar Gold berada di Rp
904.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp 877.000. Pada
perdagangan Rabu (1/3/2023), Semar Gold masih stabil di harga yang sama. Harga
terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.