Putus Tren Negatif, Harga Emas Melonjak Drastis
Semar Nusantara2023-07-26T14:06:33+07:00Pada perdagangan Selasa (25/7/2023) harga emas melonjak 0,52% dan ditutup di posisi US$ 1.964,58 per troy ons. Penguatan ini berhasil memutus tren negatif emas yang sudah berlangsung selama empat perdagangan sebelumnya. Pada pagi ini, Rabu (26/7/2023) harga emas masih menguat 0,005% di posisi US$ 1.965,54 per troy ons.
Harga emas terbang tinggi jelang pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed). Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) digelar pada 25-26 Juli 2023. The Fed akan mengumum keputusan FOMC pada hari ini waktu AS.
Pelaku pasar melihat adanya kemungkinan jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,25-5,5% pada bulan ini. Namun, pelaku pasar juga berekspektasi bahwa kenaikan tersebut menjadi yang terakhir di tahun ini mengingat inflasi AS sudah jauh melandai.
Selain itu, melonjaknya harga emas juga dipengaruhi oleh outlook ekonomi global Dana Moneter Internasional (IMF). Diketahui IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 2,8% pada proyeksi April menjadi 3%. Hal ini menunjukkan jika pemulihan ekonomi bisa berlangsung lebih cepat. Dengan ekonomi yang semakin membaik diharapkan konsumsi emas juga meningkat.
Saat ini pelaku pasar juga masih menunggu rencana stimulus ekonomi China. Stimulus ini berfokus pada upaya peningkatan konsumsi masyarakat. Karena China merupakan konsumen terbesar emas, sehingga stimulus tersebut juga diharapkan mampu menjadi katalis positif pada harga emas.
Sementara itu, harga Semar Gold menguat tipis pagi ini. Pada perdagangan kemarin, Selasa (25/7/2023) harga Semar Gold 24K berada di Rp1.005.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp905.000.
Harga Semar Gold 24K naik RP3.000 menjadi Rp1.008.000 dan buyback Rp921.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (26/7/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.