Mengenal Sejarah Cincin Sebagai Simbol Pernikahan
Semar Nusantara2023-07-07T13:47:33+07:00Pernahkah Sobat Asmara tartarik dengan seseorang yang tidak sengaja kamu temui di suatu tempat, namun harus segera mengurungkan niatmu untuk berkenalan karena melihat ada sebuah cincin yang melingkar di jari manisnya? Ini merupakan cara paling mudah untuk mengidentifikasi apakah seseorang masih lajang atau sudah memiliki pasangan.
Cincin menjadi simbol sah pernikahan atau menandakan jika pemakainya telah mengikrarkan janji suci dengan pasangannya. Namun, pernahkah Sobat Asmara bertanya-tanya tentang bagaimana sejarah cincin menjadi simbol pernikahan? Ternyata sejarah ini berasal dari Mesir, lho! Biar kamu enggak penasaran, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Sejarah Cincin Sebagai Simbol Pernikahan
Mulanya orang-orang Mesir menganggap bahwa lingkaran merupakan bentuk yang cocok untuk melambangkan pernikahan karena tidak memiliki ujung. Kemudian budaya ini makin populer setelah di bawa oleh bangsa Romawi. Pada zaman itu, cincin dibuat dengan bahan-bahan yang ada di alam seperti ilalang. Sayangnya, bahan ini tidak tahan lama dan mudah rusak. Sehingga akhirnya cincin dibuat dari material yang lebih kokoh.
Pengantin laki-laki Romawi memberikan cincin dari besi untuk pengantin wanita ketika menikah. Inilah yang membuat cincin dari logam makin populer. Selain bentuknya yang tidak memiliki ujung, cincin logam juga menjadi simbol kekuatan dan tahan lama. Sehingga mencerminkan ikatan hubungan yang kuat dan abadi.
Baik orang Romawi maupun Mesir mengenakan cincin di jari manis karena mereka percaya di bagian ini ada vena amoris atau pembuluh darah yang langsung menuju ke jantung. Sedangkan menurut kepercayaan Tiongkok, setiap jari memiliki lambangnya masing-masing. Jempol melambangkan orang tua, kelingking melambangkan anak-anak, dan jari manis melambangkan pasangan.
Semar Nusantara Bridal menyediakan cincin lamaran maupun cincin pernikahan emas dan palladium dengan kualitas terbaik. Tak hanya memastikan kualitas, Semar Nusantara Bridal juga mempersembahkan cincin emas dan palladium dengan desain khusus yang memiliki makna yang mendalam. Doa dan makna yang mendalam pada setiap desain yang mengingatkan kita untuk selalu menghargai nilai-nilai tradisional dalam pernikahan dan tidak melupakan adat istiadat.
Cincin Nikah Masa Kini
Seiring dengan berjalannya waktu, budaya cincin sebagai simbol pernikahan masih digunakan di berbagai negara termasuk Indonesia. Cincin nikah juga dibuat dengan material yang beragam dan dihiasi dengan bermacam-macam batu permata untuk membuatnya semakin terlihat indah.
Nah, Untuk mendapatkan cincin pernikahan yang tidak hanya tampil menawan namun juga berkualitas tinggi, Sobat Asmara bisa mendapatkannya di Semar Nusantara. Tersedia cincin lamaran maupun cincin pernikahan emas dan palladium dengan desain khusus yang memiliki makna yang mendalam. Doa dan makna yang mendalam pada setiap desain yang mengingatkan kita untuk selalu menghargai nilai-nilai tradisional dalam pernikahan dan tidak melupakan adat istiadat.
Namun, jika kamu menginginkan cincin pernikahan emas bertahtakan berlian, Kamu bisa mendapatkan cincin pernikahan terbaik di Vowever. Vowever merupakan koleksi cincin tunangan dan cincin pernikahan berlian dari Diamond Pavilion dengan kualitas sertifikasi GIA serta Internasional. Koleksi cincin dari Vowever memiliki kualitas berlian F color VVS dengan perpaduan emas asli 17 karat.
Sobat Asmara dan pasangan bisa melihat koleksi cincin kawin emas dan berlian terbaik kami melalui instagram @semarnusantarabridal dan @vowever.id. Sobat Asmara bisa mendapatkannya dengan mengunjungi outlet Semar Nusantara terdekat atau secara online melalui marketplace Semar Nusantara.