Mengenal Filigree: Teknik Untuk Membuat Perhiasan Makin Estetik

Sobat Asmara apakah masih ingat tentang pembahasan kita seputar perhiasan artisanal? Nah, kali ini kita bawa topik yang baru supaya pengetahuanmu makin bertambah di bidang perhiasan. Di industri perhiasan, para pengrajin mungkin tidak asing dengan istilah filigree. Hingga saat ini, teknik tersebut masih digunakan untuk membuat perhiasan yang bernilai seni tinggi dan kesan visualnya estetik.

Filigree adalah seni membuat perhiasan yang umumnya dari logam (emas, tembaga, atau perak) dengan detail serta tekstur yang halus. Hasil akhir dari teknik ini berupa perhiasan yang detailnya rumit, kecil, dan banyak.  Detail tersebut membawa keindahan dan seni estetika tinggi pada sebuah perhiasan. Desain tersebut seakan memanggil kita kembali ke era vintage atau art deco, di mana kerumitan menjadi sebuah hal yang dihargai dan dijunjung tinggi. Maka tak heran, filigree sebenarnya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaanya.

Seni ini merupakan bagian dari peradaban kuno yang telah tumbuh dan berkembang lebih dari 5000 tahun lalu. Kerajinan ini awal mulanya berkembang di kalangan Mesir Kuno untuk membuat perhiasan. Secara perlahan, teknik ini pun menyebar ke kawasan Eropa dan Asia, bahkan pada era Renaisans Eropa dan akhir abad ke 19 sampai sekarang, teknik ini pun masih populer. Filigree pun akhirnya melebar tidak hanya pada industri perhiasan, namun juga dekorasi rumah atau sebangsanya.

Proses pembuatannya berawal dari menipiskan logam menjadi pilinan atau menyerupai benang. Setelah itu, pengrajin akan membentuknya cara ditempa, dipilin, ataupun ditekuk hingga menghasilkan desain yang diinginkan. Lalu mereka pun menggabungkan logam tebal sebagai rangka dan hasil pilinan itu tersebut sebagai detail hiasan. Proses ini diulang-ulang sampai terbentuk sebuah perhiasan detail rumit yang utuh dan siap pakai.