Melesat Hampir 6% Selama Sepekan, Akankah Emas Tembus Level US$ 1.800?
Semar Nusantara2022-11-14T15:10:51+07:00Pada Senin (14/11/2022) harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.771,19 per troy ons. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak tiga bulan terakhir. Penguatan ini memperpanjang tren positif emas yang sudah berlangsung sejak Kamis pekan lalu. Dalam satu pekan harga emas sudah menguat 5,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah meroket 7,9%. Sementara dalam setahun, sang logam mulia masih anjlok 4,9%.
Melesatnya emas tidak bisa lepas dari menguatnya ekspektasi pasar akan kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed). Melandainya inflasi dan meningkatnya tingkat pengangguran AS pada Oktober membuat pasar optimis The Fed akan melonggarkan kebijakan dalam waktu dekat. Pasar melihat kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Desember kini mencapai 71,5%.
Sepanjang tahun ini harga emas dipengaruhi oleh kebijakan agresif The Fed. Kebijakan The Fed melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS membuat emas tidak menarik di mata investor. Sementara ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed akan menopang pergerakan emas. Sang logam mulia diperkirakan tinggal menunggu waktu untuk bisa menyentuh level US$ 1.800 per troy ons.
Sebelumnya emas sempat menyentuh level US$ 2.052 per troy ons pada Maret 2022 setelah perang Rusia-Ukraina. Namun, sejak pertengahan Maret harga emas mulai terjun bebas akibat kebijakan ketat The Fed. Emas terus melandai bahkan pada September 2022, emas menyentuh level US$ 1.620 per troy ons.
Sementara harga Semar Gold juga turut menguat sejak pekan lalu. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu harga Semar Gold berada di Rp 891.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp 864.000. Pada perdagangan Senin (14/11/2022), Semar Gold masih stabil di harga yang sama. Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.