Lonjakan Pengangguran Amerika Serikat Menopang Harga Emas Kembali ke Level Psikologis US$ 2.000
Semar Nusantara2023-04-05T15:01:22+07:00Pada perdagangan Selasa (4/4/2023), harga emas melesat 1,81% di posisi US$ 2.019,97 per troy ons. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 8 Maret 2022 dimana saat itu emas mencapai US$ 2.052 per troy ons. Harga emas kembali menembus level US$ 2.000 per troy ons setelah data pengangguran Amerika Serikat memburuk.
Harga emas juga masih menguat tipis 0,08% pada Rabu (5/4/2023) pagi, dimana emas ada di posisi US$ 2.021,61 per troy ons. Meroketnya harga emas ditopang oleh banyak faktor termasuk ekonomi yang melandai.
Laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan baru yang terbuka anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023 yakni hanya 9,93 juta. Jumlah ini berada jauh dibawah ekspektasi pasar yang berada di angka 10,4 juta. Anjloknya lapangan kerja tentu menjadi kabar baik bagi sang logam mulia.
Lapangan kerja yang yang turun menandakan melandainya inflasi. Sehingga ada peluang bagi bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) untuk melunak. Sebelumnya, diketahui jika indeks inflasi AS, indeks harga produsen, dan indeks pengeluaran pribadi warga Amerika Serikat juga melandai.
Kini 43% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Mei mendatang. Sebanyak 57% atau mayoritas lainnya melihat The Fed akan menahan suku bunga.
Sementara itu, harga Semar Gold menguat mengikuti harga emas dunia. Pada perdagangan Selasa (4/4/2023) harga Semar Gold berada di Rp 965.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp 936.000. Harga Semar Gold naik sebesar RP 18.000 di harga Rp 983.000 dan buyback Rp 953.000 pada perdagangan Rabu (5/4/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.