Kisah Penuh Makna dari Rusa yang Menjadi Teman Sinterklas

Apa yang terlintas di benak Sobat Asmara ketika mendengar kata Natal? Apakah pohon Natal atau Sinterklas dengan kereta saljunya yang ditarik oleh rusa? Kedua hal ini begitu ikonik dan melekat erat dalam budaya perayaan Natal di seluruh dunia. Nah, bicara soal Sinterklas dan kereta salju yang ditarik oleh sekawanan rusa, pernahkah kamu bertanya mengapa rusa yang dipilih untuk menemani perjalanan Sinterklas?

Ternyata ada sesuatu yang spesial tentang rusa yang memiliki hubungan magis dengan Natal dan tradisi musim dingin. Di balik citra rusa yang identik dengan perayaan Natal, ada kisah penuh makna dan sejarah yang menarik. Pada abad ke-19, rusa pertama kali diperkenalkan sebagai bagian dari cerita anak-anak. Di Eropa, anak-anak bahkan tidak asing dengan cerita Rudolph si Rusa Hidung Merah.

Sementara itu, di Arktik, rusa disebut dengan karibu dan dianggap sebagai hewan yang dihormati oleh masyarakat. Dalam kisah mitologi dan sejarah Arktik, rusa kutub juga sering muncul. Seperti di Mongolia, Kanada, dan Skandinavia yang menonjolkan rusa kutub dalam legenda dan cerita rakyat mereka.

Kereta luncur yang ditarik oleh rusa mulai berkembang pada abad ke-19 di Amerika dan Inggris. Sekitar tahun 1812, diceritakan Sinterklas sering mengendarai gerobak atau kereta untuk memberikan hadiah pada anak-anak. Pada tahun 1821, muncul puisi yang berjudul Hadiah Tahun Baru, yang mengaitkan antara Sinterklas dan rusa.

Dua tahun kemudian yaitu pada tahun 1823, muncul puisi dengan judul “The Night Before Christmast” yang ditulis oleh Clement Clarke Moore. Dalam puisi tersebut dituliskan ada delapan rusa yang membantu menarik kereta Sinterklas selama lebih dari satu abad. Kedelapan nama rusa tersebut adalah yaitu Dasher, Dancer, Plancer, Vixen, Comed, Cupit, Donder (Donner), dan Blitzen.