Kekhawatiran Terhadap Data Inflasi AS Meningkat, Harga Emas Kembali Menguat
Semar Nusantara2023-05-10T12:36:36+07:00Pada penutupan perdagangan Selasa (9/5/22023), harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.034,17 per troy ons. Harga sang logam mulia naik 0,63%. Penguatan masih berlanjut hingga pagi ini, Rabu (10/5/2023) dimana emas menguat tipis 0,12% di posisi US$ 2.036,65 per troy ons.
Emas kembali menguat setelah pelaku pasar khawatir data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan diumumkan hari ini. Banyak investor yang mengalihkan investasinya ke emas sebagai aset safe haven. Tetapi, kenaikan emas tertahan oleh sikap wait and see investor menunggu data inflasi AS keluar.
Jika inflasi belum melandai, maka akan membebani gerak emas. Sebab, harapan adanya kebijakan dovish dari bank central Amerika Serikat bisa memudar. Sementara, pasar melihat jika The Fed akan mulai menahan suku bunga pada Juni mendatang. Namun, harapan itu bisa luntur jika inflasi kembali kencang.
Penguatan harga emas juga ditopang oleh faktor lain yaitu kisruh plafon utang pemerintah AS. Seperti diketahui, AS tengah mengalami permasalahan utang yang telah mencapai batas pagu US$ 3,4 triliun. Jika tidak dinaikkan maka AS terancam mengalami gagal bayar.
Selain itu, emas juga ditopang oleh krisi perbankan AS. Krisis ini telah memakan korban yakni First Republic, Silvergate Bank, Signature Bank, dan Silicon Valley Bank (SVB). Jika krisis perbankan terus berlanjut, emas diperkirakan bisa melonjak menuju level US$ per troy ons.
Sementara itu, harga Semar Gold menguat tipis mengikuti harga emas dunia. Pada perdagangan Selasa (9/5/2023) harga Semar Gold berada di Rp 978.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp 949.000.
Harga Semar Gold naik RP 4.000 di harga Rp 982.000 dan buyback Rp 952.000 pada perdagangan Rabu (10/5/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.