Harga Emas Masih Melemah, Pasar Melihat Peluang Naik di Pekan Depan
Semar Nusantara2023-06-21T15:36:24+07:00Emas diketahui melemah sejak 9 Juni 2023. Dikutip dari CNBC, emas berada di posisi US$ 1.957,19 per troy ons. Harga sang logam mulia melemah 0,009% dari perdagangan sebelumnya.
Pasar menunggu pernyataan dari Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell di depan Komite Layanan Keuangan AS pada Rabu dan Kamis pekan ini. Pidato Powell diharapkan bisa memberikan gambaran ke depan mengenai kebijakan The Fed.
Perlu diketahui, pekan lalu The Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 5-5,25%. Ini kali pertama The Fed mempertahankan suku bunga setelah menaikkannya sebanyak 10 kali sejak Maret 2022. Pada rapat tersebut, Powell mengisyaratkan jika The Fed akan menaikkan suku bunga dua kali lagi pada tahun ini.
Pernyataan tersebut membuat pelaku pasar memanfaatkannya untuk membeli emas dengan harga yang lebih murah. Mereka juga meyakini jika data ekomoni AS tidak cukup menjadi dasar pertimbangan kenaikan suku bunga. Di sisi lain, data tenaga kerja AS justru memburuk. Klaim pengangguran lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.
Hal ini bisa menjadi signal bahwa ekomoni AS melambat dan meningkatkan adanya harapan inflasi akan turun tajam. Pelaku pasar bertaruh 74% melalui peluang kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Sehingga masih ada harapan emas untuk menguat dengan adanya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga membut daya tarik emas melemah.
Sementara itu, harga Semar Gold menguat tipis pagi ini. Pada perdagangan kemarin, Selasa (20/6/2023) harga Semar Gold berada di Rp950.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp921.000.
Harga Semar Gold turun tipis RP1.000 di harga Rp949.000 dan buyback Rp920.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (21/6/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.