Emas Ambruk dalam Empat Perdagangan Terakhir, Apa yang Terjadi?
Semar Nusantara2023-09-07T14:54:06+07:00Pada perdagangan Selasa (5/9/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.926,19 per troy ons. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif emas yang berlangsung sejak tiga perdagangan sebelumnya. Namun, pagi ini, Rabu (6/9/2023) sang logam mulia sedikit membaik. Harga emas menguat tipis sebesar 0,02%.
Emas melemah setelah Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi dan ekspor minyak mentah dunia. Kebijakan ini dikhawatirkan akan membuat harga minyak dan inflasi melambung tinggi. Sehingga harapan akan melonggarnya suku bunga Amerika Serikat (AS) semakin kecil.
Arab Saudi akan memangkas produksi minyak sebesar 1 juta barel per day (bpd) hingga akhir tahun ini. Hal ini membuat harga minyak brel terbang. Kemarin harga minyak brel meroket 1,2 % hingga menyentuh level US$ 90 per barel untuk pertama kali sejak hampir 10 bulan terakhir.
Selain itu, harga emas juga ambruk karena imbal hasil US Treasury melambung. Imbas hasil US Treasury tenor 10 tahun kemarin tembus 4,27%, meningkat dari hari sebelumnya yakni sebesar 4,17%. Imbal hasil naik setelah pasar melihat The Fed masih akan hawkish ke depan.
Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil bisa merugikan emas. Harapan emas kini berada pada kekhawatiran global mengenai gonjang ganjing ekonomi. Jika kekhawatiran meningkat, maka permintaan emas juga akan lebih banyak lagi.
Sementara itu, harga Semar Gold turun pada pagi ini. Pada perdagangan kemarin, Selasa (5/9/2023) harga Semar Gold 24K berada di Rp1.007.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp947.000.
Harga Semar Gold 24K turun RP6.000 menjadi Rp1.001.000 dengan buyback Rp941.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (6/9/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.