Amerika Dan China Kembali Bikin Harga Emas Naik Turun
Semar Nusantara2022-11-30T23:51:05+07:00Pada perdagangan Rabu (30/11/2022) pagi, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,05% menjadi US$ 1.748,86 per troy ons. Pelemahan ini memperpanjang pergerakan emas yang sangat volatile. Emas biasanya akan melemah pada perdagangan pagi hari dan menguat menjelang penutup perdagangan atau sebaliknya. Dalam sepekan harga emas turun tipis 0,02% secara point to point. Dalam sebulan harganya masih menguat 7,1% sementara dalam setahun sudah melemah 1,4%.
Pelaku pasar masih menunggu kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Reserve (The Fed) ke depan. Pelaku pasar menunggu sinyal yang diharapkan datang dari pidato Chairman The Fed, Jerome Powell di acara Brookings Institution, Rabu malam nanti. Ekspektasi pasar mengarah pada kenaikan suku bunga sebesar 50 bps pada Desember mendatang.
Volatilitas harga emas juga disebabkan oleh perkembangan kasus Covid-19 di China. Pelaku pasar menunggu kebijakan apa yang akan diambil oleh Beijing ditengah aksi protes menentang kebijakan Covid-19. Jika China melonggarkan kebijakan maka ada potensi harga emas akan terdongkrak karena China merupakan importir terbesar di dunia. Namun, jika kebijakan ketat Covid-19 masih dilanjutkan oleh Negara Tirai Bambu tersebut maka harga emas akan kembali melandai.
Seperti diketahui, China diterpa protes keras pada Minggu (27/11/2022). Ratusan orang turun ke jalan-jalan di kota-kota besar untuk memprotes kebijakan lockdown. Kebijakan China untuk menekan kasus Covid-19 tersebut memicu frustasi publik. Warga China dilaporkan lelah dengan karantina yang lama serta kampanye penguncian massal.
Sementara Semar Gold pada perdagangan Selasa (29/11/2022) berada di harga Rp 898.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp 871.000. Pada perdagangan Rabu (30/11/2022), Semar Gold mengalami kenaikan sebesar RP.4000 di harga Rp 902.000 dan buyback Rp 875.000. Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.