Harga Emas Justru Melemah Setelah Inflasi AS Melandai
Semar Nusantara2023-06-14T14:15:32+07:00Dikutip dari CNBC, harga emas Rabu (14/6/2023) di pasar spot melemah 0,02% di posisi US$ 1.943,33 per troy ons pada pukul 07.00 WIB. Harga sang logam mulia justru melemah setelah melandainya inflasi Amerika Serikat (AS). Melemahnya harga emas memperpanjang tren negatif yang sudah berlangsung selama tiga hari.
Emas juga tetap melemah meski investor melihat peluang bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera mengakhiri kenaikan suku bunga setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS melambat pada bulan Mei.
Pada Mei 2023, inflasi AS tercatat 4,0% (year on year), lebih rendah dari data April sebesar 4,9% (year on year). Angka ini juga lebih rendah dari ekspektasi pasar 4,1%. Inflasi tersebut merupakan yang terendah sejak lebih dari dua tahun terakhir.
Dengan inflasi yang melandai, pasar semakin berekspektasi jika The Fed akan melunak dan tisak meneruskan kenaikan suku bunga. Mengingat inflasi merupakan salah satu pertimbangan untuk menentukan suku bunga. The Fed sendiri menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini dan akan segera mengumumkan kebijakannya.
Menguatnya ekspektasi pasar akan melunaknya kebijakan The Fed tentu berdampak positif pada emas. Sebaliknya, hal ini bisa berdampak negatif terhadap dolar AS. Indeks dolar diketahui melemah tipis namun imbal hasil surat utang pemerintah AS justru menguat. Peningkatan ini tidak berdampak pada emas karena berbeda dengan surat utang, emas tidak menawarkan imbal hasil.
Sementara itu, harga Semar Gold menguat tipis pagi ini. Pada perdagangan kemarin, Selasa (13/6/2023) harga Semar Gold berada di Rp951.000 dengan harga pembelian kembali atau buyback ditetapkan Rp922.000.
Harga Semar Gold turun tipis RP1.000 di harga Rp950.000 dan buyback Rp921.000 pada perdagangan hari ini, Rabu (14/6/2023). Harga terkini Semar Gold bisa dilihat melalui Website Semar Nusantara.